Rabu, 06 Juni 2012

PACAR SETENGAH HARI MENJADI PACAR SELAMANYA(cerpen)


 punya ide buat cerpen
inilah hasilnya...



PACAR SETENGAH HARI MENJADI PACAR SELAMANYA

Nama gue MUHAMMAD RAY  PRASETYA . Dimana-mana makhluk yang namanya CEWEK, emang nyebelin. Contohnya cewek gue. Semua keinginannya harus diturutin, nggak boleh nggak. Padahal gue kan, punya kegiatan yang lebih menyehatkan dan asyik. Misalnya main basket atau futsal. Daripada nungguin dia creambath, hair spa di salon, atau apalah namanya, yang bisa bisa bikin gue ambeyen dan jamuran nungguin dia!
Gue melempar majalah yang udah gue baca dari sejam yang lalu, ke meja. Rasanya boring banget. Gue bangun dari kursi lalu menghampiricewek gue yang sekarang mukanya udah kayak setan. Putih. Mukanya dimasker dan matanya ditutupin pake dua iris jeruk nipis.
“say, aku keluar dulu ya”
“kemana,,?”tanyanya
“cuci mata, bête aku disini.”
“Oh, ya udah kalo gitu, tapi jangan lama-lama ya! Soalnya bentar lagi udah mau selesai.”
“Iya.”
Akhirnya gue bisa juga lepas dari ruangan yang sangat menyesakan itu. “Ehm,,,” gue menghela nafas panjang dan lega lalu masuk mobil dan menjalankannya.
Ciiiitttttt,,,,,! Gue ngerem mendadak begitu mobil yang gue kendarain nyaris menabrak cewek berpiyama biru. Gue langsung keluar mobil, sambil, nyumpah-nyumpah.
“Heh! Kalo jalan liat-liat dong! Mau nyari mati apa?”bentak gue.
“Maaf, aku gak senga,,”belum selesai cewek itu menyelesaikan kalimatnya, tubuhnya roboh seketika. Dengan sigap gue menangkap tubuhnya ketanah. Gue rebahin tuh cewek ke mobil.
“Akh,,”ringis cewek itu begitu siuman, tangannya memegang kepelanya, mungkin dia merasa pusing.
“Nih,,”gue menyodorkan sebotol air mineral yang sengaja gue beli diwarung pinggir jalan.
“Thanks,,”cewek itu mengambil botol minuman dari tangan gue lalu menenguk isinya.
“Loe gakpapa,,?”tnya gue. Cewek itu menganguk.
“Rumah loe dimana? Biar gue anter pulang!”
“Gak usah, aku bisa pulang sendiri kok. Lagipula, sekarang aku nggak mau pulang. Aku ingin menghirup udara bebas dan jalan-jalan ketempat yg aku suka.”
“Mau gue temenin.?”gue menawarkan jasa. Bukan apa-apa, gue Cuma  cemas aja, takut kalo-kalo ni cewek pingsan lagi.
“Eh,,?”cewek itu noleh ke arah gue.
“Lebih enak berduakan dari pada sendiri.?”cewek itu tersenyum lalu menganguk pelan. Benar-benar manis walau wajahnya gak pake kosmetik seperti cewek pada umumnya. Gue ngulurin tangan, bermaksud mau kenalan.
“Ray, loe?”
“Aku Souvufta Dwalasono! Panggil aja Vufta!”
“sekarang mau jalan-jalan kemana vuf?”
“ke timezone”serunya dengan senyum tenang.
“Okray, kalo gitu kita ketimezone!”seruku, ikut semangat lalu melajukan mobil.
“Yeeeaaahhh,,!!!”
Kami berdua main2 ditimezone. Uh,,,,,, lelah juga ! Tapi sekali kali boleh juga, apalagi ditemenin cewek cantik dan manis kaya vufta. Hehhe..
Gue ngambil HP di saku yang tiba tiba bunyi. MY LOVELY, nama yang tertulis dilayar. Gue segera memencet tombol ON.
“Hallo,,”
“Hallo, Hallo! Kamu dimana sih? 3 jam aku tungguin, kamu nggak balik-balik. Rese banget sih kamu”Shilla marah-marah. OMG. Gue bener bener lupa, kalo harus ngejemput dia balik.
“aku di,,,,,,,rumah”jawab gue bohong.
“APA!?? Dirumah!?? Gila kamu, ya!! Aku nunggu di sini, kamu malah enak enakan dirumah. Pokoknya sekarang kamu  harus jemput gue! Kalo gak kita PUTUS!!”ancamnya lalu memutuskan pembicaraan.
“vufta…”ucp gue terpotong
“Seneng ya, bisa menjalani hubungan dengan seseorang yang kita cinta?”potong via yang noleh ke gue. Gue Cuma  diem, menunggunya untuk bicara lagi.
“Dari dulu ampe sekarang, aku belum pernah ngerasain yang namanya pacaran dan nge date dengan orang yang aku cinta.”
“Masa sih, cewek secantik loe gak bisa dapet cowok?”
“Ya mungkin aku cantik, tapi umurku gak panjang. Sejak aku duduk di kelas 2 SMP. Aku menghabiskan waktuku dengan berbaring ditempat tidur. Dikelilingi dengan orang orang yang menatapku sendu, rasanya membuat dada ini sesak.”
Ada kepedihan dimatanya, membuat gue mengurungkan niat buat jemput shilla. Karena gue pikir, sekarang yang lebih membutuhkan gue adalah sivia bukan shilla yang membutuhkan gue sebagai supir yang harus mengantar dia kemanapun yang dia mau.
“kalo loe mau loe juga bisa kok?”
“Eh,,!??”
“Vufta loe mau gk jadi cewek gue”ucp gue
“Mulai detik ini, gue adalah cowok loe dan kita akan nge-date ke tempat tempat romantic”lanjut gue membelai rambutnya yang panjang dan lurus.
“Thanks,,”ucapnya sambil tersenyum lalu mengalihkan pandanganya ke layar kembali.
Setelah nonton kami pergi ke sebuah Café favorite gue dan anak anak mangkal kalo ada acara penting. Gue menyeret kursi untuk vufta
“Thanks,,”
“You’re welcome,dear”ucap gue lembut. Membuatnya tersipu malu. Lalu duduk dikursi yang berhadapan denganya.
“kamu tau, baru kamu aja loh yang manggil aku dear”
“Oh ya! Berarti aku special dong?”vufta tersenyum.
Sambil makan kami berdua berbicara panjang lebar tentang berbagai hal seperti, keluarga, hobi, dll. Tiba tiba seorang cowok menghampiri meja kami.
“vufta dia memanggil nama vufta
Vufta  mendongakkan kepalanya, dan sedetik kemudian wajahnya berubah pucat, seolah olah dia melihat sesuatu yang menakutkan.
“kenapa kamu ada disini? Mama sama papa mana?” vufta menggeleng lemah.
“jadi,,, kamu kabur dari rumah sakit?”vufta hanya diam.
“Loe sapanya vufta?”tanya gue, setelah sekian detik diam.
“gue kakaknya Loe benar benar keterlaluan, vufta itu sakit parah dan gak boleh pergi keluar. Emang loe mau dia mati apa?”cowok itu begitu marah.
“sekarang kamu ikut kakak! Kita pulang”cowok itu membawa pergi via.
Untuk beberapa saat gue diam terpaku ditempat. Rasanya kaki ini gak sanggup untuk bergerak. Tapi detik berikutnya, gue bangkit dari kursi dan mengejar vufta. tentunya setelah membayar makanan trsbut.
Di areal parkir, terlihat vufta masuk ke dalam mobil, yang segera melaju. Gue berlari dan masuk kedalam mobil gue, lalu membuntutin mobil yang membawa vufta. tapi,,,,,,Shittt!! Gue kehilangan jejak karena terjebak lampu merah.
===================
Beberapa hari kemudian,,,,,
Gue dan shilla udah putus. Shilla yang mutusin gue. Tapi anehnya gue gak ngerasa sedih sedikit pun. Malah gue ngerasa seneng, karna gue gak usah antar jemput dia lagi dan bebas melakukan aktivitas yang gue mau. Kayak ngumpul ama anak anak tiap hari, main basket, main sepak bola, tidur siang tanpa harus diganggu oleh telpon dari dia yang merengek minta jalan jalan and anything.
Tapi gantinya, gue malah merindukan vufta. cewek manis yang bersama gue seminggu yang lalu. Memang sih, Cuma SETENGAH hari kami bersama. Tapi entah kenapa, gue nggak bisa ngelupain dia. Wajahnya selalu melekat di mata gue. Mungkin ini yang dinamanya LOVE AT THE FIRST SIGHT? Sayang, gue nggak tau di mana dia tinggal. Kalo aja gue gak kejebak lampu merah, mungkin sekarang gue akan mengunjunginya.
Setiap pulang sekolah, gue langsung mencari vufta ke tempat tempat yang kami kunjungi waktu itu. Tapi sayangnya, walau udah dicari beberapa kali pun, tetap aja makhluk cantik itu gak gue temuin.
Ting,,,Tong,,,!!!
Tiba tiba suara bel berbunyi. Gue segera keluar dan membukakan pintu. Dan betapa terkejutnya gue. Seorang cewek dengan cowok disampingnya berdiri dihadapan gue. Vufta dan kakaknya!??.
“darimana dia tau kalo gue tinggal disini?”batin gue
“Aku dan kakak ngebuntutin kamu malam itu”katanya, tau apa yang gue pikirkan.
“Masuk yuk!”ajak gue.
vufta segera masuk, tapi kakaknya pergi setelah terlebih dahulu bilang.
“Tolong antarkan adik gue pulang! Jangan sampai kulitnya tergores sedikit pun!”ucp kakaknya vufta
===============
“Ada perlu apa?”tanya gue begitu kami berdua duduk di sofa ruang tamu.
“Memangnya gak boleh?”Vufta balik nanya.
“Nggak, bukan gitu. aku kaget aja kamu dateng ke rumah aku dan waktunya pas lagi”
“Emang skarang ada perayaan apa?”
“Bukan, maksud aku tuh. Kebetulan aku tadi lagi mikirin kamu. Aku pengen banget ngunjungin kamu ke rumah kamu, tapi sayang aku gak tau rumah kamu, aku kehilangan jejak waktu ngebuntutin mobil kakak kamu”
Vufta tersenyum manis( banget).
“Emmm  sebenarnya aku mau ngembaliin ini” vufta menyodorkan kantong kertas merah cabe yang berlabel sebuah merk.
“Apa ini?”
“Baju yang kamu belikan untukku waktu itu. Maaf ya, baru bisa ngembaliin sekarang”
“Lho, kenapa? Nggak suka?”
“Suka. Tapi kan kamu bukan sapa sapa aku, dan aku nggak enak nerima baju itu”
“Tapi aku nggak punya adik cewek”
“Kalo gitu kamu kasih pacar kamu aja!”dia keukeuh mau ngembaliin baju ini.
“aku gk pny pacar , kok jadi kamu terima aja ya!”
"Nggak ah, aku gak mau. Aku kan bukan sapa sapa kamu!”
“Jadi kalo kamu temen special aku, apa kamu mau nerima ini?” Vufta hanya diam dan menatap mata gue.
“Vufta,,”panggil gue pelan. Dia masih diam.
“Vufta,,”kali ini agak nyaring.
“Ya?”
“Loe gakpapa kan?”
“Eh,,,,, ngk ngak apa-apa kok”jawabnya terbata bata lalu menunduk malu.
“Vufta, gue boleh ngomong sesuatu gak?”
“Apa?”
“Sejak pertemuan itu, kamu selalu ada di mata aku setiap saat,,,,,,,,”
“Eh,,?!?”vufta tersenyum
“Gue juga gak tau kenapa, tapi yang jelas gue selalu kangen ama kamu”ucap gue dengan wajah seserius mungkin. kamu gak mau kehilangan dia untuk kedua kalinya.
“Maksud kamu apa?”tnyanya. sejenak kamu menghela nafas panjang.
“aku mau,,,,, kamu jadi,,, pacar aku.”
“tapi umurku,,,”
“aku tahu, tapi seenggaknya izinkan aku mendampingi kamu melewati hidup sampai ajal menjemput kamu”
“Apa kamu serius?”tanyanya sensi. Gue nganguk mantap.
“Apa nanti kamu gak akan menyesalinya?”
Gue nganguk lagi dengan hati harap harap cemas. Semoga aja gue diterima. Amien.
vufta menghela nafas panjang daannn,,,,,
“YA!”dia menganguk sambil tersenyum lalu memeluk tubuh gue.
“Aku seneng,,,, sekali. Akhirnya mimpiku mempunyai pacar KEREN kaya temen temenku terwujud”ucp vufta
Keren? Dia bilang gue keren? Oh,,,,,, rasanya tubuh gue, melayang ke langit ketujuh.. Thanks God! Gue janji, gue pasti akan selalu membuatnya tersenyum. Membuatnya bahagia menjalani hidup. SOUVUFTA DWALASONO LOVE YOU

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar