punya ide buat cerpen
inilah hasilnya...
PACAR SETENGAH HARI MENJADI PACAR SELAMANYA
Nama gue MUHAMMAD RAY PRASETYA . Dimana-mana makhluk yang namanya CEWEK, emang nyebelin. Contohnya cewek gue. Semua keinginannya harus diturutin, nggak boleh nggak. Padahal gue kan, punya kegiatan yang lebih menyehatkan dan asyik. Misalnya main basket atau futsal. Daripada nungguin dia creambath, hair spa di salon, atau apalah namanya, yang bisa bisa bikin gue ambeyen dan jamuran nungguin dia!
Gue melempar majalah
yang udah gue baca dari sejam yang lalu, ke meja. Rasanya boring banget.
Gue bangun dari kursi lalu menghampiricewek gue yang sekarang mukanya udah
kayak setan. Putih. Mukanya dimasker dan matanya ditutupin pake dua iris jeruk
nipis.
“say, aku keluar dulu
ya”
“kemana,,?”tanyanya
“cuci mata, bête aku disini.”
“Oh, ya udah kalo
gitu, tapi jangan lama-lama ya! Soalnya bentar lagi udah mau selesai.”
“Iya.”
Akhirnya gue bisa juga
lepas dari ruangan yang sangat menyesakan itu. “Ehm,,,” gue menghela nafas
panjang dan lega lalu masuk mobil dan menjalankannya.
Ciiiitttttt,,,,,! Gue
ngerem mendadak begitu mobil yang gue kendarain nyaris menabrak cewek berpiyama
biru. Gue langsung keluar mobil, sambil, nyumpah-nyumpah.
“Heh! Kalo jalan
liat-liat dong! Mau nyari mati apa?”bentak gue.
“Maaf, aku gak
senga,,”belum selesai cewek itu menyelesaikan kalimatnya, tubuhnya roboh
seketika. Dengan sigap gue menangkap tubuhnya ketanah. Gue rebahin tuh cewek ke
mobil.
“Akh,,”ringis cewek
itu begitu siuman, tangannya memegang kepelanya, mungkin dia merasa pusing.
“Nih,,”gue menyodorkan
sebotol air mineral yang sengaja gue beli diwarung pinggir jalan.
“Thanks,,”cewek itu
mengambil botol minuman dari tangan gue lalu menenguk isinya.
“Loe gakpapa,,?”tnya
gue. Cewek itu menganguk.
“Rumah loe dimana?
Biar gue anter pulang!”
“Gak usah, aku bisa
pulang sendiri kok. Lagipula, sekarang aku nggak mau pulang. Aku ingin
menghirup udara bebas dan jalan-jalan ketempat yg aku suka.”
“Mau gue temenin.?”gue
menawarkan jasa. Bukan apa-apa, gue Cuma cemas aja, takut kalo-kalo ni
cewek pingsan lagi.
“Eh,,?”cewek itu noleh
ke arah gue.
“Lebih enak berduakan
dari pada sendiri.?”cewek itu tersenyum lalu menganguk pelan. Benar-benar manis
walau wajahnya gak pake kosmetik seperti cewek pada umumnya. Gue ngulurin
tangan, bermaksud mau kenalan.
“Ray, loe?”
“Aku Souvufta
Dwalasono! Panggil aja Vufta!”
“sekarang mau
jalan-jalan kemana vuf?”
“ke timezone”serunya
dengan senyum tenang.
“Okray, kalo gitu kita
ketimezone!”seruku, ikut semangat lalu melajukan mobil.
“Yeeeaaahhh,,!!!”
Kami berdua main2
ditimezone. Uh,,,,,, lelah juga ! Tapi sekali kali boleh juga, apalagi
ditemenin cewek cantik dan manis kaya vufta. Hehhe..
Gue ngambil HP di saku
yang tiba tiba bunyi. MY LOVELY, nama yang tertulis dilayar. Gue segera
memencet tombol ON.
“Hallo,,”
“Hallo, Hallo! Kamu dimana
sih? 3 jam aku tungguin, kamu nggak balik-balik. Rese banget sih kamu”Shilla
marah-marah. OMG. Gue bener bener lupa, kalo harus ngejemput dia balik.
“aku di,,,,,,,rumah”jawab
gue bohong.
“APA!?? Dirumah!??
Gila kamu, ya!! Aku nunggu di sini, kamu malah enak enakan dirumah. Pokoknya
sekarang kamu harus jemput gue! Kalo gak
kita PUTUS!!”ancamnya lalu memutuskan pembicaraan.
“vufta…”ucp gue
terpotong
“Seneng ya, bisa
menjalani hubungan dengan seseorang yang kita cinta?”potong via yang noleh ke
gue. Gue Cuma diem, menunggunya untuk bicara lagi.
“Dari dulu ampe
sekarang, aku belum pernah ngerasain yang namanya pacaran dan nge date dengan
orang yang aku cinta.”
“Masa sih, cewek
secantik loe gak bisa dapet cowok?”
“Ya mungkin aku
cantik, tapi umurku gak panjang. Sejak aku duduk di kelas 2 SMP. Aku
menghabiskan waktuku dengan berbaring ditempat tidur. Dikelilingi dengan orang
orang yang menatapku sendu, rasanya membuat dada ini sesak.”
Ada kepedihan
dimatanya, membuat gue mengurungkan niat buat jemput shilla. Karena gue pikir,
sekarang yang lebih membutuhkan gue adalah sivia bukan shilla yang membutuhkan
gue sebagai supir yang harus mengantar dia kemanapun yang dia mau.
“kalo loe mau loe juga
bisa kok?”
“Eh,,!??”
“Vufta loe mau gk jadi
cewek gue”ucp gue
“Mulai detik ini, gue
adalah cowok loe dan kita akan nge-date ke tempat tempat romantic”lanjut gue
membelai rambutnya yang panjang dan lurus.
“Thanks,,”ucapnya
sambil tersenyum lalu mengalihkan pandanganya ke layar kembali.
Setelah nonton kami
pergi ke sebuah Café favorite gue dan anak anak mangkal kalo ada acara penting.
Gue menyeret kursi untuk vufta
“Thanks,,”
“You’re welcome,dear”ucap
gue lembut. Membuatnya tersipu malu. Lalu duduk dikursi yang berhadapan
denganya.
“kamu tau, baru kamu
aja loh yang manggil aku dear”
“Oh ya! Berarti aku special
dong?”vufta tersenyum.
Sambil makan kami
berdua berbicara panjang lebar tentang berbagai hal seperti, keluarga, hobi,
dll. Tiba tiba seorang cowok menghampiri meja kami.
“vufta dia memanggil
nama vufta
Vufta mendongakkan kepalanya, dan sedetik kemudian
wajahnya berubah pucat, seolah olah dia melihat sesuatu yang menakutkan.
“kenapa kamu ada
disini? Mama sama papa mana?” vufta menggeleng lemah.
“jadi,,, kamu kabur
dari rumah sakit?”vufta hanya diam.
“Loe sapanya vufta?”tanya
gue, setelah sekian detik diam.
“gue kakaknya Loe
benar benar keterlaluan, vufta itu sakit parah dan gak boleh pergi keluar.
Emang loe mau dia mati apa?”cowok itu begitu marah.
“sekarang kamu ikut
kakak! Kita pulang”cowok itu membawa pergi via.
Untuk beberapa saat
gue diam terpaku ditempat. Rasanya kaki ini gak sanggup untuk bergerak. Tapi
detik berikutnya, gue bangkit dari kursi dan mengejar vufta. tentunya setelah
membayar makanan trsbut.
Di areal parkir,
terlihat vufta masuk ke dalam mobil, yang segera melaju. Gue berlari dan masuk
kedalam mobil gue, lalu membuntutin mobil yang membawa vufta. tapi,,,,,,Shittt!!
Gue kehilangan jejak karena terjebak lampu merah.
===================
Beberapa hari
kemudian,,,,,
Gue dan shilla udah
putus. Shilla yang mutusin gue. Tapi anehnya gue gak ngerasa sedih sedikit pun.
Malah gue ngerasa seneng, karna gue gak usah antar jemput dia lagi dan bebas
melakukan aktivitas yang gue mau. Kayak ngumpul ama anak anak tiap hari, main
basket, main sepak bola, tidur siang tanpa harus diganggu oleh telpon dari dia
yang merengek minta jalan jalan and anything.
Tapi gantinya, gue
malah merindukan vufta. cewek manis yang bersama gue seminggu yang lalu. Memang
sih, Cuma SETENGAH hari kami bersama. Tapi entah kenapa, gue nggak bisa
ngelupain dia. Wajahnya selalu melekat di mata gue. Mungkin ini yang dinamanya
LOVE AT THE FIRST SIGHT? Sayang, gue nggak tau di mana dia tinggal. Kalo aja
gue gak kejebak lampu merah, mungkin sekarang gue akan mengunjunginya.
Setiap pulang sekolah,
gue langsung mencari vufta ke tempat tempat yang kami kunjungi waktu itu. Tapi
sayangnya, walau udah dicari beberapa kali pun, tetap aja makhluk cantik itu
gak gue temuin.
Ting,,,Tong,,,!!!
Tiba tiba suara bel
berbunyi. Gue segera keluar dan membukakan pintu. Dan betapa terkejutnya gue.
Seorang cewek dengan cowok disampingnya berdiri dihadapan gue. Vufta dan
kakaknya!??.
“darimana dia tau kalo
gue tinggal disini?”batin gue
“Aku dan kakak
ngebuntutin kamu malam itu”katanya, tau apa yang gue pikirkan.
“Masuk yuk!”ajak gue.
vufta segera masuk,
tapi kakaknya pergi setelah terlebih dahulu bilang.
“Tolong antarkan adik
gue pulang! Jangan sampai kulitnya tergores sedikit pun!”ucp kakaknya vufta
===============
“Ada perlu apa?”tanya
gue begitu kami berdua duduk di sofa ruang tamu.
“Memangnya gak
boleh?”Vufta balik nanya.
“Nggak, bukan gitu.
aku kaget aja kamu dateng ke rumah aku dan waktunya pas lagi”
“Emang skarang ada
perayaan apa?”
“Bukan, maksud aku
tuh. Kebetulan aku tadi lagi mikirin kamu. Aku pengen banget ngunjungin kamu ke
rumah kamu, tapi sayang aku gak tau rumah kamu, aku kehilangan jejak waktu
ngebuntutin mobil kakak kamu”
Vufta tersenyum manis(
banget).
“Emmm sebenarnya aku mau ngembaliin ini” vufta
menyodorkan kantong kertas merah cabe yang berlabel sebuah merk.
“Apa ini?”
“Baju yang kamu belikan
untukku waktu itu. Maaf ya, baru bisa ngembaliin sekarang”
“Lho, kenapa? Nggak
suka?”
“Suka. Tapi kan kamu
bukan sapa sapa aku, dan aku nggak enak nerima baju itu”
“Tapi aku nggak punya
adik cewek”
“Kalo gitu kamu kasih
pacar kamu aja!”dia keukeuh mau ngembaliin baju ini.
“aku gk pny pacar , kok
jadi kamu terima aja ya!”
"Nggak ah, aku
gak mau. Aku kan bukan sapa sapa kamu!”
“Jadi kalo kamu temen
special aku, apa kamu mau nerima ini?” Vufta hanya diam dan menatap mata gue.
“Vufta,,”panggil gue pelan.
Dia masih diam.
“Vufta,,”kali ini agak
nyaring.
“Ya?”
“Loe gakpapa kan?”
“Eh,,,,, ngk ngak
apa-apa kok”jawabnya terbata bata lalu menunduk malu.
“Vufta, gue boleh
ngomong sesuatu gak?”
“Apa?”
“Sejak pertemuan itu,
kamu selalu ada di mata aku setiap saat,,,,,,,,”
“Eh,,?!?”vufta
tersenyum
“Gue juga gak tau
kenapa, tapi yang jelas gue selalu kangen ama kamu”ucap gue dengan wajah
seserius mungkin. kamu gak mau kehilangan dia untuk kedua kalinya.
“Maksud kamu apa?”tnyanya.
sejenak kamu menghela nafas panjang.
“aku mau,,,,, kamu
jadi,,, pacar aku.”
“tapi umurku,,,”
“aku tahu, tapi
seenggaknya izinkan aku mendampingi kamu melewati hidup sampai ajal menjemput
kamu”
“Apa kamu
serius?”tanyanya sensi. Gue nganguk mantap.
“Apa nanti kamu gak
akan menyesalinya?”
Gue nganguk lagi
dengan hati harap harap cemas. Semoga aja gue diterima. Amien.
vufta menghela nafas
panjang daannn,,,,,
“YA!”dia menganguk
sambil tersenyum lalu memeluk tubuh gue.
“Aku seneng,,,,
sekali. Akhirnya mimpiku mempunyai pacar KEREN kaya temen temenku terwujud”ucp
vufta
Keren? Dia bilang gue
keren? Oh,,,,,, rasanya tubuh gue, melayang ke langit ketujuh.. Thanks God! Gue
janji, gue pasti akan selalu membuatnya tersenyum. Membuatnya bahagia menjalani
hidup. SOUVUFTA DWALASONO LOVE YOU
0 komentar:
Posting Komentar